Main Article Content
Abstract
Kesesuaian lahan sawah merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena kesesuaian lahan tidak bersifat statis dan akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan iklim. Parameter yang digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan sawah di Indonesia masih terlalu mengandalkan sifat fisik dan kimia tanah, tanpa mempertimbangkan variabel iklim dinamis secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan kontribusi dari penggunaan data bioclimatic, serta menganalisis perubahan kesesuaian lahan sawah di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan metode Maximum Entropy dengan data lahan baku sawah tahun 2019 sebagai acuan titik sampel, dan parameter lingkungan seperti data bioclimatic, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel bioclimatic yang paling berkontribusi adalah curah hujan tahunan, dengan kontribusi 14,7% dengan pengaruh tertinggi pada kondisi curah hujan 1.800– 2.400 mm/tahun. Kesesuaian lahan sawah tahun 2019 menunjukkan adanya peningkatan luas kesesuaian lahan sawah dari tahun 2000 sebesar 22,1% pada kelas sesuai dan 19,4% pada kelas sangat sesuai.