Main Article Content

Abstract

Embodied carbon, yaitu emisi karbon yang tertanam dalam proses produksi dan konstruksi material bangunan, menjadi perhatian utama dalam pembangunan rendah karbon. Sektor bangunan menyumbang 39% dari total emisi gas rumah kaca global, dengan 11% berasal dari material dan aktivitas konstruksi. Studi ini bertujuan untuk memverifikasi efisiensi embodied carbon dari spesifikasi material aktual yang digunakan dalam bangunan administrasi sektor energi, yang sejak awal dirancang dengan prinsip keberlanjutan. Penelitian ini mendukung arah kebijakan Net Zero Emission 2060 dan Permen PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.


Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus keinsinyuran dengan metode deskriptif-kuantitatif. Data dikumpulkan melalui dokumentasi teknis proyek, observasi lapangan, dan simulasi berbasis sistem Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) App. Elemen bangunan yang dianalisis meliputi dinding, lantai, atap, dan finishing, yang seluruhnya telah menggunakan material efisien sejak awal konstruksi, seperti bata ringan AAC, keramik daur ulang, panel atap insulated, dan cat berbasis air rendah VOC. Tidak terdapat perubahan desain atau penggantian material selama proyek berlangsung.


Hasil simulasi EDGE menunjukkan bahwa bangunan ini mencapai efisiensi material sebesar 83%, jauh di atas ambang batas minimal 20%. Temuan ini membuktikan bahwa strategi pemilihan material yang tepat sejak tahap desain awal mampu secara signifikan menurunkan jejak karbon bangunan. Studi ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), penguatan indikator Environmental, Social, and Governance (ESG), serta menjadi bukti penerapan praktik keinsinyuran profesional yang berorientasi pada keberlanjutan dan pengambilan keputusan berbasis data.

Keywords

Efisiensi embodied carbon Material bangunan hijau Verifikasi desain EDGE App Keinsinyuran berkelanjutan

Article Details

Author Biography

Ridho Bayuaji, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Professor at the Department of Civil Infrastructure Engineering, Faculty of Vocational Studies, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia.

How to Cite
Wicaksono, A. D., & Bayuaji, R. (2025). Evaluasi Efisiensi Embodied Carbon dari Spesifikasi Material Bangunan Hijau. Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung, 6(1). https://doi.org/10.23960/jpi.v6n1.153

References

  1. EDGE App. (2024). Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE). International Finance Corporation (IFC). Diakses dari https://app.edgebuildings.com/
  2. Environment Programme, U. (2022). Global Status Report For Buildings and Construction. www.globalabc.org.
  3. Guo, W. (2025). Navigating dual pressures: The impact of environmental policies and market demand risks on the sustainable development of green building materials - A case study of the green cement industry. Heliyon, 11(2). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2025.e41942
  4. Kementerian PPN/Bappenas. (2025). Strategi dan Penahapan Pembangunan Rendah Karbon dalam RPJPN 2025-2045.
  5. Lai, F., Zhou, J., Lu, L., Hasanuzzaman, M., & Yuan, Y. (2023). Green building technologies in Southeast Asia: A review. In Sustainable Energy Technologies and Assessments (Vol. 55). Elsevier Ltd. https://doi.org/10.1016/j.seta.2022.102946
  6. Lee, C. L., & Liang, J. (2024). The effect of carbon regulation initiatives on corporate ESG performance in real estate sector: International evidence. Journal of Cleaner Production, 453. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2024.142188
  7. Peraturan Menteri PUPR No. 21. (2021). Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
  8. Sun, Y. (2024). The impact of green buildings on CO2 emissions: Evidence from commercial and residential buildings. Journal of Cleaner Production, 469. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2024.143168
  9. United Nations. (2015). Transforming Our World : The 2030 Agenda For Sustainable Development.
  10. Zhao, Y., Gao, G., Zhang, J., & Yu, M. (2024). Impact of carbon tax on green building development: An evolutionary game analysis. Energy Policy, 195. https://doi.org/10.1016/j.enpol.2024.114401