http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/issue/feed Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung 2024-04-18T06:48:38+00:00 Aleksander Purba aleksander.purba@eng.unila.ac.id Open Journal Systems <h3>Jurnal Profesi Insinyur (JPI) Universitas Lampung yang dikelola PS PPI merupakan jurnal ilmiah online yang dibuat untuk wadah publikasi di bidang Profesi Insinyur, sebagai tindak lanjut kebijakan Pemerintah mengenai publikasi ilmiah.</h3> http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/104 Pengaruh Camber Vertikal Dan Lateral Terhadap Stabilitas Pc-I Girder Dan Penanganannya Terhadap Roll Over 2024-04-18T06:48:38+00:00 M Darmawan Putra ff@gmail.com Ratna Widyawati rr@gmail.com Aleksander Purba al@gmai.com <p>PC-I Girder post tension merupakan gelagar beton prategang yang umum digunakan pada konstruksi jembatan. Proses pekerjaan PC-I Girder post tension dimulai dari tahap desain, produksi, stressing, hingga erection PC-I Girder. Pada tahapan erection PC-I Girder perlu dilakukan beberapa pengecekan sesuai metode kerja mulai dari kinematika erection, alat angkat, dan material PC-I Girder itu sendiri. Segmental PC-I Girder disatukan dengan dilakukan stressing sesuai dengan analisa tahapan – tahapan stressing. Hasil dari stressing PC-I Girder akan mengakibatkan girder tersebut mengalami perubahan bentuk akibat adanya gaya dari tarikan jacking force sehingga terwujudnya camber vertikal dan lateral. Hal ini akan mempengaruhi stabilitas pada saat proses erection dan perlu dilakukan pengecekan safety factor terhadap stabilitas girder tersebut. Apabila dari girder tersebut memiliki safety factor yang rendah maka perlu dilakukan treatment pada girder tersebut untuk meningkatkan stabilitas girder terhadap roll over dan crack. Cara untuk meningkatkan stabilitas tersebut memiliki banyak metode antara lain penambahan stiffner pada girder, merubah titik angkat girder, menaikkan sumbu putar pada titik angkat girder.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/105 Perencanaan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Pondok Ranji Kota Tangerang Selatan 2024-04-18T06:48:14+00:00 Firman Herlambang dd@gmail.com Aleksander Purba alek@gmail.com Trisya Septiana trisya@gmai.com <p>Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) adalah <br>konsep pengembangan kawasan di dalam dan di sekitar simpul transit agar bernilai tambah yang <br>menitik beratkan pada integrasi antar jaringan angkutan massal, dan antara jaringan angkutan umum <br>massal dengan jaringan moda transportasi tidak bermotor, serta pengurangan penggunaan kendaraan <br>bermotor yang disertai pengembangan kawasan campuran, padat dengan intensitas pemanfaatan ruang <br>sedang hingga tinggi. Kawasan TOD diharapkan bisa menjadi simpul transportasi dan menjadi tempat <br>perpindahan antar moda transportasi, sehingga penggunaan transportasi massal akan efektif dan <br>efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kawasan TOD di sekitar Stasiun Pondok Ranji <br>di Kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan meliputi Analisis Situasi Eksisting, Analisis <br>Aspek Legal, Analisis Intensitas Bangunan, Analisis Konsolidasi Lahan, serta Satuan Kemampuan <br>Lahan. Berdasarkan Hasil Analisis Penyusunan kawasan didasarkan pada kondisi saat ini/eksisting <br>dan isu-isu strategis pada 5 tahun mendatang yang secara dinamis dipengaruhi oleh beberapa <br>paradigma pembangunan kota diantaranya Smart city, Livable city, Sustainable Development Goals <br>(SDGs). Rencana konseptual kemudian disusun, mencakup perencanaan tata ruang, meliputi Rencana <br>Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang, dan Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Kawasan TOD <br>Pondok Ranji. Diharapkan bahwa perencanaan Kawasan TOD Stasiun Pondok Ranji Kota Tangerang <br>Selatan ini akan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, meningkatkan aksesibilitas <br>transportasi umum, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk di kawasan <br>tersebut.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/106 Penilaian Kondisi Jalan Dengan Metode Surface Distress Index (SDI) Pada Ruas Jalan Kabupaten di Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan 2024-04-18T06:47:53+00:00 Adi Pratomo adi@gmail.com Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id Suharno Suharno suharno@eng.unila.ac.id <p>Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan <br>daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Konektivitas antara daerah yang satu dengan <br>daerah lain dapat terbentuk dengan adanya berbagai jaringan transportasi antar daerah yang dapat <br>memungkinkan pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi <br>jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan <br>prasarana transportasi. <br>Kemampuan jalan yang menurun dalam pemenuhan pelayanan pengguna jalan dapat menyebabkan <br>konektivitas jaringan jalan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak diinginkan <br>baik dari segi keselamatan maupun dari segi kenyamanan. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan <br>value pelayanan dan kenyamanan menjadikan acuan berbagai pihak dalam perwujudan jalan yang <br>berkelanjutan. Kerusakan pada perkerasan pada ruas jalan kabupaten di wilayah Kecamatan <br>Gunung Labuhan merupakan permasalahan yang kompleks terutama bagi pengguna jalan. <br>Metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada penelitian ini <br>menggunakan metode perhitungan Surface Distress Index (SDI). SDI adalah skala kinerja jalan yang <br>diperoleh dari hasil pengamatan Survei Kondisi Jalan (SKJ) secara visual terhadap kerusakan jalan <br>yang terjadi di lapangan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu mencatat kondisi <br>perkerasan yang ada setiap 200 meter yang dicatat dan memasukkannya dalam formulir. Ada 2 jenis <br>formulir yang dipakai yaitu Formulir Survei Kondisi Jalan Aspal (termasuk Rigid dan Macadam) <br>dan Formulir Survei Kondisi Jalan Tanah/Kerikil (termasuk Telford). <br>Survei dilakukan pada bulan September – November 2020. Berdasarkan hasil survei dan analisa <br>yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kondisi permukaan jalan kabupaten di kecamatan Gunung <br>Labuhan terdiri dari Aspal (termasuk Lapis Penetrasi Macadam), Beton dan Kerikil (Telford) <br>dengan total panjang 91,850 Km. Hasil penilaian kondisi jalan dengan menggunakan metode <br>Surface Distress Index (SDI) menghasilkan jalan dengan kondisi Baik 38,37 %, Sedang 26,87 % dan <br>Rusak Ringan 34,76 %. Sementara kondisi jalan Rusak Berat tidak ditemukan.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/107 Pemasangan Sistem Weight In Motion (WIM) sebagai Pengendali Overdimension Overloading (ODOL) pada Gerbang Tol IC Sungai Rengas 2024-04-18T06:47:32+00:00 Alfred Fernando alfred@gmail.com Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id Trisya Septiana trisya@gmai.com <p>Pembangunan infrastruktur saat ini sedang berkembang sangat pesat, termasuk pada konstruksi jalan <br>tol sebagai prasarana transportasi darat. Infrastruktur berupa jalan tol ini memiliki peranan yang sangat <br>penting dalam mobilitas, distribusi barang, penumpangm dan jasa. Mengingat saat ini infrastruktur <br>jalan memegang peranan penting sebagai prasarana transportasi darat di Indonesia, sehubungan <br>dengan hamper 90% distribusi jalan menggunakan moda jalan. Oleh karena itu, infrastruktur jalan <br>utamanya jalan tol harus memiliki kinerja yang baik dengan minimum risiko kerusakaan yang <br>mungkin terjadi. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwasannya salah satu faktor yang berpengaruh <br>terhadap kerusakan infrastruktur jalan adalah kelebihan muatan kendaraan. Oleh karena itu, <br>diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan performa kondisi jalan dengan suatu sistem yang dapat <br>menjaga dan memberikan pelayanan optimal salah satunya dengan pemasangan sistem pengendali <br>ODOL (Overdimension Overload). Konsep dari Sistem Pengendalian ODOL ini adalah menggunakan <br>sistem WIM Lowspeed dimana peralatan akan dipasang sebelum gerbang tol dan kendaraan akan <br>diputar-balikkan ketika kendaraan tersebut terdeteksi ODOL. Selanjutnya, akan dibuat rekayasa lalu <br>lintas untuk memperlambat laju kendaraan sebelum masuk ke areal WIM agar pembacaan data <br>menjadi akurat. Data akan disimpan pada penyimpanan lokal yang berada di lokasi dan akan disimpan <br>ke Datacenter ruang kendali / ruang server yang berada di kantor operasional. Kendaraan yang <br>overload dan atau overdimension ini nantinya akan ditampilkan ke display ODOL untuk <br>menginformasikan pada pengguna jalan bahwa kendaraan tersebut overdimension/overload/ODOL. <br>Terdapat pekerjaan pemasangan lowspeed WIM ini sendiri dimulai dari cutting beton, pembobokan <br>beton, galian tanah, pemasangan rebar, pengecoran pondasi lantai kerja, pemasangan bekisting untuk <br>pemosisian peralatan, pengecoran base pit, pemasangan platform timbangan, pemasangan pressure <br>bearing rocker, penyesuaian level platform timbangan terhadap permukaan jalan, penyesuaian sensor <br>timbangan, pembuatan steel cage, pemasangan pondasi OBS, pemasangan pipa sparingan. dan yang <br>terakhir adalah pengecoran layer atas WIM.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/108 Operasional dan Pemeliharaan Pipa Gas Section 4 Berbasis Data Histori Tahun 2021-2022 2024-04-18T06:47:12+00:00 Gema Hasan gema@gmail.com M Sarkowi sarkowi@gmail.com Gigih Forda Nama gigih@eng.unila.ac.id <p>PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengoperasikan jaringan pipa transmisi dan distribusi <br>sepanjang 6443 km dan 3473 km jaringan pipa anak perusahaan (TGI, PLI, KJG, Pertagas). <br>Wilayah operasi mencakup, Sumatera, Batam, Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Timur, <br>Kalimantan &amp; Papua. Jaringan pipa transmisi gas bumi bertekanan tinggi PGN yang terdiri dari <br>pipa phase 1 dan phase 2 yang berada di atas Right of Way (ROW). Total panjang pipa Jaringan <br>Transmisi Area Lampung phase 1 dan phase 2 adalah 217,1 km (Section 4: 48,5 km, Section 5: <br>73,45 km, dan Section 6: 95,15 km). Sepanjang jalur ROW Transmisi Area Lampung terdapat <br>7 Sectional Valve (SV) dan 9 Future connection (FC). Tidak hanya itu, jaringan transmisi juga <br>dilengkapi beberapa aset penunjang seperti: Box katodik proteksi, Rambu-rambu, Sign Marker <br>dan Jembatan penghubung. Section 4 berada di Departemen Pelaksana Proyek Operasi (PPO), <br>Area kerja Operasi Transmisi Lampung. Pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan aset <br>ROW Transmisi Lampung dilakukan baik secara rutin maupun non-rutin ,Kehandalan pipa, <br>dengan memaksimalkan kegiatan operasi dan pemeliharan yang rutin dilakukan. Setiap kegiatan <br>operasi dan pemeliharaan terlapor dan tersimpan data historinya, hal ini bertujuan untuk <br>memudahkan dalam penanganan kegagalan yang ditemukan terutama pada jaringan pipa. <br>Temuan kegagalan dalam monitor aset harus segera dilaporkan, berupa laporan temuan <br>kegagalan, berita acara, dan detail teknis. Tingkatan temuan akan dibedakan menjadi high risk, <br>medium risk dan low risk. Temuan kegagalan jaringan pipa transmisi termasuk dalam kategori <br>high risk yang harus segera diselesaikan. Tujuan dari proyek operasi dan pemeliharan berbasis <br>data histori adalah terciptanya kehandalan pada sistem pipa transmisi sesuai dengan standar. <br>Sedangkan Sasaran pekerjaan ini adalah tercapainya pembangunan perbaikan pipa jaringan <br>transmisi yang mengalami exposed.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/109 Pengaruh Nilai Spesifik Konsumsi Bahan Bakar (SFC) Terhadap Jumlah Pemakaian Batubara Di PT Bukit Energi Servis Terpadu PLTU Peltar 2x8 MW 2024-04-18T06:46:47+00:00 Ambar Pambudi ambar@gmail.com Irza Sukmana irawan@gmail.com Yudi Risano yudi@gmail.com <p>Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan mesin konversi energi yang mengubah <br>energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik <br>jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik <br>dari uap panas / kering. PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara <br>tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. <br>Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Nilai Specific Fuel Consumption (SFC) Terhadap <br>Jumlah Pemakaian Batubara Di PT Bukit Energi Servis Terpadu PLTU Pelabuhan Tarahan <br>2x8 MW dapat dianalisa 5 parameter, nilai SFC Gross, nilai SFC Netto, Nilai GPHR (Gross <br>Plant Heat Rate), NPHR (Nett Plant Heat Rate) dan efisiensi Thermal. Nilai GPHR (Gross <br>Plant Heat Rate) dan NPHR (Nett Plant Heat Rate) dipengaruhi dari nilai kalori batubara, <br>dimana semakin besar kalori batubara maka semakin besar nilai GPHR atau nilai NPHR-nya. <br>Secara teoritis jumlah pemakaian batubara mempengaruhi nilai dari produksi generator dan <br>trafo, sedangkan faktanya yang terjadi di lapangan jumlah produksi generator dan trafo <br>ditentukan sesuai dengan kebutuhan suplai daya oleh konsumen. Standar Efisiensi Thermal <br>dari PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW sendiri adalah ≥ 24,69 %, sedangkan dari data <br>pembahasan yang sudah diperoleh tidak sesuai dengan ketetapan standar, yaitu ≤ 24,69 %</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/110 Matriks Pemilihan Jenis Bangunan Pengganti Pada Konstruksi Jalan Tol (Studi Kasus : Penggantian Konstruksi Timbunan Pada Area Garis Sempadan Sungai) 2024-04-18T06:46:27+00:00 Indra Hamonangan indra@gmail.com Dikpride Despa despa@eng.unila.ac.id Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id <p>Pembangunan infrastruktur seperti konstruksi jalan tol merupakan salah satu tujuan dari Kementerian <br>Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana tujuan dan manfaat dalam penyelengaraan <br>pembangunan jalan tol merupakan salah satu wujud untuk menciptakan perkembangan pertumbuhan <br>ekonomi dan sosial. Jalan Tol Trans Sumatera adalah jaringan Jalan Tol sepanjang 2.818 Km yang <br>merupakan terpanjang di Indonesia untuk saat ini. Pembangunan Jalan Tol yang menghubungkan <br>kota-kota mulai dari Lampung hingga Aceh. Kehadiran Pembangunan Ruas Jalan Tol Kuala Tanjung – Inderapura sepanjang 18,05 Km yang terletak di Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara, <br>merupakan koneksi menghubungkan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung dan Industrial Estate, <br>sehingga akses pendistribusian logistik dari Kota Medan ke kawasan industri sekitarnya hingga ke <br>pelabuhan menjadi semakin lebih mudah dan cepat. Dalam konstruksi pembangunan Jalan Tol di <br>Kuala Tanjung – Inderapura memiliki tipikal desain yang hampir sama dengan konstruksi Jalan Tol <br>lainnya, seperti perkerasan jalan menggunakan Rigid Pavement, Bangunan Struktur Jembatan, <br>Struktur Overpass dan Bangunan Crossing Air (Box Culvert). Setelah ada surat permohonan <br>perubahan konstruksi oleh dinas terkait, tim pelaksanaan konstruksi melakukan pengecekkan bersama <br>oleh 3 (tiga) pihak yaitu Owner, Konsultan Supervisi dan Kontraktor Pelaksana, terdapat Aliran <br>Sungai Sei Sipare-pare beserta Tanggul Buatan dan Tanggul Alami yang melintasi Trase Jalan Tol <br>yang akan dibangun. Dari desain awal konstruksi yang akan dibangun sebagai oprit dari jembatan <br>pendekat sungai adalah Timbunan Tinggi dengan tipe perkerasan Rigid Pavement, dan kemudian <br>terjadi penolakan desain konstruksi dari pihak Dinas BBWS dan Bupati setempat terkait timbunan <br>pendekat sungai Sei Sipare-pare. Dikarenakan di Sungai Sei Sipare-pare memiliki Tanggul Buatan <br>dan Tanggul Alami yang merupakan Garis Sempadan Sungai yang tidak bisa sebagai ruang penyalur <br>banjir, sehingga perlu dilalukan reviu ulang desain dengan metode matriks pemilihan penggantian <br>jenis konstruksi lainnya.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/111 Review Design Pekerjaan At Grade Menjadi Pile Slab di Area Tol Kayuagung Palembang Betung 2024-04-18T06:46:03+00:00 M Batara batar@gmail.com Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id Trisya Septiana trisya@gmai.com <p>Jalan tol tak hanya sebagai sarana mempercepat akses transportasi bagi pengguna jalan tol, tetapi <br>juga memiliki manfaat ekonomi, baik bagi pemerintah, investor, maupun masyarakat sekitar Kawasan <br>jalan tol, baik yang dirasakan langsung maupun tidak langsung. Dalam sebuah proyek konstruksi <br>Kata kunci: <br>Tiang Pancang <br>Platform <br>Daerah Rawa <br>Pengendalian Biaya <br>dibutuhkan strategi percepatan progress secara efisien dan efektif sehingga perusahaan dapat <br>menyelesaikan proyek tepat waktu dengan biaya seminimal mungkin dan hasil pekerjaan dapat <br>diterima dengan baik oleh owner. Mahendra &amp; Sabir (2018) Setiap perusaahaan pastinya selalu <br>mengawasi serta mengevaluasi anggaran biaya operasianal, agar dapat mengendalikan biaya <br>operasional yang dikeluarkan dan dapat memaksimalkan laba dalam penjualan nantinya.Dalam <br>melaksanakan hal tersebut menejemen perusahaan perlu menyusun rencana pencapaian tujuan <br>atau visi misinya. Anggaran adalah salah satu rencana utama yang dibahas dalam organisasi <br>maupun perusahaan, dengan adanya anggaran maka pengendalian biaya akan semakin efektif <br>diterapkan. Pada proyek konstruksi Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Tahap II seksi <br>3 Tim Teknik melakukan kajian ulang mengenai metode pekerjaan pada lahan yang belum bebas <br>yaitu di STA 83+500 – 83+975 Sepanjang 500 m, Pada lokasi tersebut Rencana Teknis Awal ialah <br>menggunakan Metode Pekerjaan At Grade atau Galian dan Timbunan Tetapi sesuai dengan <br>pengamatan dilapangan sering terjadinya genangan air (banjir) pada lokasi tersebut Kemudian <br>Tim Teknik melakukan kajian ulang mengenai desian apa yang harus duterapkan pada daerah <br>tersebut dan Metode Pekerjaan Pileslab menjadi alternative untuk diterapkan pada daerah tersebut</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/112 Rencana Aksi Daerah Ogan Komering Ulu (Oku) Dalam Penyediaan Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan (Rad Ampl) 2024-04-18T06:45:42+00:00 Mareta Hassanah mareta@gmail.com M Sarkowi sarkowi@gmail.com Herry Wardono herry@gmail.com <p>RAD AMPL menjadi acuan bagi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah <br>yang bertanggung jawab untuk bidang AMPL dan menjadi acuan bagi Pemda dalam pengembangan <br>program AMPL dalam periode 5 (lima) tahun. RAD AMPL berperan sebagai instrumen sinkronisasi <br>program-program pelayanan AMPL dari berbagai sumber pembiayaan serta pengadopsian pendekatan <br>AMPL berbasis masyarakat yang di dalamnya memuat program dan kegiatan prioritas AMPL yang <br>pembiayaan program dan kegiatannya diupayakan melalui APBD kabupaten. Pamsimas menilai kinerja <br>Pemda berdasarkan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan RAD AMPL melalui APBD <br>kabupaten Ogan Komering Ulu. <br>Secara umum program RAD-AMPL akan mengindikasikan arah pengembangan sanitasi dan air minum <br>merupakan penjabaran dari strategi dan kebijakan air minum dan sanitasi Kabupaten Ogan Komering <br>Ulu dalam jangka waktu rencana pengembangan lima tahun kedepan (Tahun 2021-2025). <br>Berdasarkan capaian knerja AMPL Kabupaten Ogan Komering Ulu sampai dengan tahun 2020, target <br>pencapaian bidang air minum dan sanitasi pada akhir 2025 Kabupaten Ogan Komering Ulu diharapkan <br>mampu mencapai kondisi 100% penduduk memiliki akses air minum layak dan 100% penduduk <br>memiliki akses sanitasi layak. Untuk mencapai kondisi tersebut, diperkirakan kebutuhan investasi <br>selama tahun 2021-2025 untuk air minum adalah Rp.169.533.375.000,- dan unutk sanitasi sebesar <br>Rp.356.231.500.000,- <br>Dengan demikian, kebutuhan investasi air minum dan sanitasi selama tahun 2021-2025 mencapai Rp. <br>525.764.875.000,- atau Rp. 105.152.975.000 per tahun.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/113 Analisis Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 Pada Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung Kabupaten Ogan Komering Ilir 2024-04-18T06:45:22+00:00 Rozak Praja rozak@gmail.com Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id Herry Wardono herry@gmail.com <p>Jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat yang sangat berperan penting bagi kehidupan <br>manusia. Dengan adanya jalan maka akses logistik dari suatu tempat ke tempat lain akan lebih cepat <br>dan mudah, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Salah satu ruas jalan di <br>Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung. Kondisi existing <br>jalan beragam kerusakan seperti jalan berlubang akibat dari campuran lapisan permukaan yang buruk, <br>selain itu juga terjadi pelepasan butiran dan pengelupasan lapisan permukaan. Pemerintah Kabupaten <br>Ogan Komering Ilir telah merencanakan pembangunan jalan aspal (perkerasan lentur) untuk jalan ruas <br>tanjung lubuk – sri tanjung. Dalam merencanakan dan mendapatkan desain struktur perkerasan jalan <br>lentur yaitu dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Dengan <br>menggunakan metode manual perkerasan jalan 2017 jenis data yang digunakan terdiri dari data primer <br>yaitu pengukuran, survey lapangan, dokumentasi, data lalu lintas, data CBR yang didapat dan data <br>sekunder yaitu peta lokasi dan status jalan. Hasil pengamatan dan survey didapat nilai lalu lintas harian <br>rata – rata (LHR) sebesar 234 kendaraan perhari yang terbagi dalam beberapa jenis golongan <br>kendaraan. Nilai CBR rata - rata tanah dasar yakni 11,12% diatas nilai minimum CBR yang <br>dipersyaratkan sebesar 6%. Beban lalu lintas CESA5 untuk umur rencana 20 tahun sebesar <br>1.029.646,195 / (1,E+06). Maka hasil dari penelitian Analisis Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan <br>Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 Pada Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung <br>Kabupaten Ogan Komering Ilir diperoleh Tebal Perkerasan AC WC = 40 mm, AC BC = 60 mm dan <br>LPA Kelas A = 260 mm.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/114 Upaya Pengendalian dan Pengelolaan Alat-Alat Berat Melalui Digitalisasi Data Dan Informasi Pada Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan 2024-04-17T06:32:31+00:00 M Irfian irfi@gmail.com Aleksander Purba aleks@eng.unila.ac.id Trisya Septiana trisya@gmai.com <p>Peralatan sebagai sarana penunjang terselenggaranya aktifitas pemerintahan sangatlah penting sebagai <br>proses penyelenggaraan kegiatan dalam suatu kegiatan, dimana jika ditinjau dari sudut perkembangan <br>teknologi di berbagai bidang yang saat ini sangat pesat, mau tidak mau harus ikut terlibat dalam <br>memainkan peranan di berbagai bidang khususnya pada penataan peningkatan pengelolaan alat-alat <br>berat pada Bidang Pengendalian, Peralatan dan Barang Milik Daerah Dinas Pekerjaan Umum Bina <br>Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan,Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui <br>Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Tata Ruang memerlukan efisiensi dan efektivitas <br>pengendalian dan pengelolaan alat-alat berat. Untuk mencapai tersebut dilakukan digitalisasi data dan <br>informasi di Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan, sehingga <br>mempermudah dalam pelaksanaan administrasi, dimana informasi pengelolaan alat berat baik <br>pengelolaan, kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian peralatan dan barang dapat <br>diakses melalui aplikasi e-Alkal.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 http://jpi.eng.unila.ac.id/index.php/ojs/article/view/115 Analisis Perbaikan Tanah Jalan Akses Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat dengan Metoda PVD Pre-loading. 2024-04-17T06:32:13+00:00 Hendri Susilo hendi@gmail.com Ratna Widyawati ratna@gmail.com Trisya Sep trisya@gmai.com <p>Kota Palembang merupakan kota perdagangan, tentu salah satu fasilitas penunjangnya adalah <br>pelabuhan, namun jenis pelabuhan yang dimiliki Kota Palembang adalah pelabuhan sungai. kapasitas <br>pelabuhan Boom Baru Saat ini sudah tidak memadai lagi, kapal-kapal dengan panjang 200 m saja <br>yang bisa bersandar, sementara kapal-kapal yang panjang 400 m dengan bobot yang berat tidak bisa <br>bersandar. Masalah pendangkalan alur pelayaran Sungai Musi menjadi salah satu persoalan ketika <br>kapal ingin bersandar di pelabuhan tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran Pemerintah <br>Provinsi Sumatera Selatan untuk memindahkan pelabuhan Boom Baru ke tempat yang baru. Rencana <br>perpindahan Pelabuhan (New Palembang) tanjung carat ini belum memiliki jalan akses menuju ke <br>pelabuhan, tentunya diperlukan sebuah perencanaan trase jalan yang menghubungkan ke pelabuhan <br>tersebut. Adapun masalah yang muncul pada trase jalan rencana adalah Kondisi pasang surut yang <br>terjadi di lokasi perencanaan, Kondisi tanah dasar yang sangat lunak. Maksud dari analisis perbaikan <br>tanah ini adalah untuk menyusun suatu perencanaan yang komprehensip dan matang sehingga <br>permasalahan konstruksi jalan akses ke pelabuhan dapat di minimalisir. Tujuan analisis perbaikan <br>tanah adalah untuk meningkatkan kualitas karakteristik tanah, parameter kuat geser tanah yang akan <br>mendukung sebuah struktur sehingga mampu menahan beban struktur yang akan dibangun dengan <br>deformasi yang diizinkan. Dari hasil analisa perbaikan tanah jalan akses pelabuhan (New Palembang) <br>tanjung carat di dapat kesimpulan sebagai berikut: (1) Profil pelapisan tanah terbagi menjadi 5 <br>lapisan, (2) Waktu konsolidasi tanah jika tidak menggunakan PVD+ Preloading adalah 46 bulan, (3) <br>Pola pemasangan PVD pada kedalaman tanah Lunak menggunakan Pola segiempat dengan jarak 1 m, <br>kedalaman pemasangan PVD adalah 13 m s/d 20 m, dan waktu untuk mencapai derajat konsolidasi U <br>= 90 % adalah 6 bulan, (4) Tinggi rencana timbunan tertinggi adalah 3 m, (5) Diperlukan Perbaikan <br>Tanah berupa PVD + Preloading untuk menangani kondisi tanah di area Tanjung Carat dengan total <br>penurunan sekitar 90 cm.</p> 2023-12-02T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023