Main Article Content
Abstract
Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan
daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Konektivitas antara daerah yang satu dengan
daerah lain dapat terbentuk dengan adanya berbagai jaringan transportasi antar daerah yang dapat
memungkinkan pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi
jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan
prasarana transportasi.
Kemampuan jalan yang menurun dalam pemenuhan pelayanan pengguna jalan dapat menyebabkan
konektivitas jaringan jalan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak diinginkan
baik dari segi keselamatan maupun dari segi kenyamanan. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan
value pelayanan dan kenyamanan menjadikan acuan berbagai pihak dalam perwujudan jalan yang
berkelanjutan. Kerusakan pada perkerasan pada ruas jalan kabupaten di wilayah Kecamatan
Gunung Labuhan merupakan permasalahan yang kompleks terutama bagi pengguna jalan.
Metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada penelitian ini
menggunakan metode perhitungan Surface Distress Index (SDI). SDI adalah skala kinerja jalan yang
diperoleh dari hasil pengamatan Survei Kondisi Jalan (SKJ) secara visual terhadap kerusakan jalan
yang terjadi di lapangan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu mencatat kondisi
perkerasan yang ada setiap 200 meter yang dicatat dan memasukkannya dalam formulir. Ada 2 jenis
formulir yang dipakai yaitu Formulir Survei Kondisi Jalan Aspal (termasuk Rigid dan Macadam)
dan Formulir Survei Kondisi Jalan Tanah/Kerikil (termasuk Telford).
Survei dilakukan pada bulan September – November 2020. Berdasarkan hasil survei dan analisa
yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kondisi permukaan jalan kabupaten di kecamatan Gunung
Labuhan terdiri dari Aspal (termasuk Lapis Penetrasi Macadam), Beton dan Kerikil (Telford)
dengan total panjang 91,850 Km. Hasil penilaian kondisi jalan dengan menggunakan metode
Surface Distress Index (SDI) menghasilkan jalan dengan kondisi Baik 38,37 %, Sedang 26,87 % dan
Rusak Ringan 34,76 %. Sementara kondisi jalan Rusak Berat tidak ditemukan.